Pemerintah berjanji akan melibatkan masyarakat Papua dalam proyek swasembada gula

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan komitmen pemerintah untuk melibatkan warga lokal dan pelaku usaha dalam proyek swasembada gula dan bioetanol di Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Menteri mengatakan bahwa keterlibatan masyarakat setempat dalam memanfaatkan lahan seluas dua juta hektar dalam proyek tersebut akan membantu pemerintah meningkatkan perekonomian nasional dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Penyerapan tenaga kerja lokal adalah suatu keharusan. Saya akan menindak perusahaan-perusahaan di Merauke yang menyimpang (dari pemberdayaan masyarakat setempat),” tegasnya.

Lahadalia kemudian menghimbau pengusaha lokal untuk bekerja profesional sambil berkolaborasi dengan investor karena ia yakin proyek investasi gula dan bioetanol merupakan proyek berharga yang akan membawa kemajuan bagi Merauke.

“Anda juga harus siap. Jangan memaksa investor untuk berkolaborasi dengan pengusaha lokal jika Anda tidak bisa bekerja dengan baik,” ujarnya kepada para pelaku usaha lokal.

Dia lebih lanjut mencatat bahwa Kementerian Investasi berencana menerapkan pola kemitraan inti plasma untuk mencapai kerja sama yang efektif dalam proyek tersebut.

Dalam pola kemitraan, investor berperan sebagai inti dan bertanggung jawab membantu warga sekitar sebagai petani plasma dalam mengembangkan perkebunannya.

Dalam konteks ini, investor dapat memberikan bantuan keuangan, teknologi, dan bimbingan kepada masyarakat lokal. Hasil panen perkebunan selanjutnya akan diolah oleh investor.

Sebelumnya, pada 19 April, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 2024 tentang Gugus Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol yang berkedudukan di Merauke, Papua Selatan.

Pasal 1 SK tersebut menyatakan bahwa gugus tugas tersebut diberi mandat untuk mempercepat dan memfasilitasi proses integrasi perkebunan tebu dengan industri gula dan bioetanol serta pembangkit listrik tenaga biomassa.

Berdasarkan keputusan tersebut, pemerintah akan membagi lahan seluas dua juta hektare menjadi empat klaster.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *